H-3 Pilkada 2020, Jangan Jadikan Media Sosial Sebagai Tempat Untuk Menghujat
Jangan Jadikan Media Sosial Sebagai Tempat Untuk Menghujat |
Kampanye yang terjadi pun tentunya sangat jauh berbeda, yang biasanya dilakukan dengan mengumpulkan massa dan membacakan visi misi di sepanjang jalan, kali ini tidak mungkin untuk dilakukan, pasalnya Pemerintah sendiri telah menekankan kebiasaan baru di tengah Pandemi, tak boleh adanya kerumunan massa merupakan salah satu kebijakannya.
Lalu pertanyaannya, apakah tidak ada kampanye ? Bagaimana pendukung menyuarakan dukungannya ?
Jawabannya, hari ini masyarakat tak kehabisan akal, untuk mendukung paslon pilihannya dibpagelaran pesta demokrasi kali ini, masyarakat menggunakan kemajuan teknologi, dalam hal ini ialah media online.
Pamflet, flayer, poster dan berbagai macam jenis dukungan didistribusikan melalui media online sebagai kampanye kepada masyarkat lainnya, namun pertanyaan lain muncul, apakah hal ini salah atau tidak dibenarkan ?
Tentu saja tidak, setiap warga memiliki kebebasan dalam berpendapat, mereka berhak untuk mengeluarkan ungkapan dukungannya terhadap paslon yang dipilihnya, namun faktanya, hari ini media online tidak saja dijadikan sebagai lahan kampanye ataupun tempat untuk mengeluarkan pendapat, akan tetapi, mendekati pilkada 2020 ini, media online kini telah menjadi tempat orang orang saling menghujat, menghina bahkan saling menyebarkan fitnah, hanya untuk memenangkan paslon yang mereka dukung.
Nyatanya, hari ini banyak beredar akun akun media sosial palsu (fake) dari paslon yang akan bertarung di pilkada kali ini, yang tujuannya beranekaragam, beberapa individu dengan sengaja membuat akun fake dari paslon yang tidak ia senangi dengan tujuan menjatuhkan paslon tersebut.
Hal seperti ini sangat disayangkan, di Negara yang dikenal dengan Demokrasinya, masih saja terjadi konflik konflik sosial yang sperti itu, tak heran jika menjelang pemilihan, banyak sekali lapuran lapuran yang saling menjatuhkan antara paslon satu dengan paslon lainnya.
Kita sebagai warga Negara yang baik, sudah sewajarnya menjaga mandat dari dasar negara kita yaitu “Pancasila”, berbeda pilihan bukanlah hal yang salah, tetapi memecah persatuan hanya untuk memenangkan paslon yang menjadi pilihan itu adalah hal yang sangat disayangkan.
Mari kita sambut pesta demokrasi 2020 ini dengan riang gembira, dengan tetap mematuhi segala kebijakan protokol kesehatan dan tetap menjaga persatuan bangsa Indonesia.
Sebagai penutup dari penulis, penulis menyajikan satu kalimat yang semoga bisa menjadi arah pandang baru bagi setiap pembaca.
“Negara Hebat Bukan Karena Pemerintahannya, Tetapi Negara Hebat Karena Masyarakatnya Yang Turut Serta Membantu Pemerintah dalam Mewujudkan Persatuan”
Penulis : EP