Kapten Vincent Ungkap Korelasi Pesawat Tua Dan Kecelakaan
Pilot Vincent Raditya menyatakan usia pesawat tidak bisa dituding sebagai penyebab kecelakaan pesawat Sriwijaya Air di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1). Dia mengatakan sebuah pesawat telah memenuhi berbagai persyaratan sebelum diizinkan terbang.
"Bahwa memang tidak ada korelasi. Kalau Minimum Equipment List (MEL) manufaktur menyatakan layak untuk terbang lalu tidak ada alasan pesawat itu tidak bisa di grounded maka pesawat itu legal untuk terbang," ujar Vincent kepada TV, Minggu (10/1).
"Jadi tidak ada hubungan pesawatnya umurnya tua atau kerusakan minor," ujarnya.
Vincent menuturkan sebuah pesawat dinyatakan layak terbang mengacu pada dokumen yang ada sebelum penerbangan, misalnya MEL. Dokumen itu berisi tentang informasi mengenai sebuah pesawat yang akan diterbangkan.
Lebih lanjut, Vincent menegaskan pilot tidak akan pernah mau menerbangkan pesawat tidak kondisi pesawat tidak sesuai dengan standar penerbangan. Sehingga, dia berkata penerbangan biasanya bisa dilakukan jika tidak bertentangan dengan MEL.
`Kalau ada referensinya (MEL) kata dia bisa terbang maka secara legal kita boleh untuk terbang," ujarnya.
Di sisi lain, Vincent berpesan penumpang tidak perlu khawatir untuk naik pesawat terbang. Dia meyakni regulator pasti menjaga keselamatan penumpang. Terlebih, dia berkata pada pesawat yang telah memiliki sertifikasi Air Operator Certificate (AOC) 121 dan 135.
Dia berkata pesawat bersertifikasi AOC 121 telah dirawat secara intens. Dia mengatakan pelayanan pesawat dengan sertifikat itu berbeda dengan pesawat pribadi.
"Pesawat AOC 121 dan 135 ini perawatan harus benar-benar dijaga. Jangan melihat pesawat tua sudah dituding pesawat tidak aman," ujar Vincent.
Lebih dari itu, dia mengatakan orang yang hendak terbang dengan pesawat tua atau baru tidak perlu khawatir. Dia kembali menegaskan bahwa maskapai hingga pilot mau sebuah pesawat jatuh saat terbang.