5 Manfaat Porang Untuk Kesehatan Yang Belum Diketahui

  


Tumbuhan porang( Amorphophallus muelleri Blume) ataupun diucap pula iles- iles merupakan salah satu tipe tumbuhan yang berkembang liar di hutan. Dikutip dari web Pusat Riset serta Pengembangan Perkebunan, porang tercantum dalam tanaman semak( herba) yang berumbi di dalam tanah.

Tumbuhan porang ialah tumbuhan asli Indonesia serta telah semenjak lama diketahui serta dimanfaatkan oleh warga. Apalagi pada era penjajahan Jepang, warga di dekat hutan dituntut buat memperoleh porang guna keperluan bahan pangan serta industri mereka, bagi Pusat Riset serta Pengembangan Tumbuhan Pangan.

Porang diketahui dengan sebagian nama lokal, bergantung pada wilayah asalnya, semacam acung ataupun acoan oray( Sunda) serta kajrong( Nganjuk). Tumbuhan ini awal mulanya ditemui di wilayah tropis dari Afrika hingga ke pulau- pulau Pasifik, setelah itu menyebar ke wilayah beriklim lagi semacam Tiongkok serta Jepang. Tipe A. onchophyllus awal mulanya ditemui di Kepulauan Andaman( India) kemudian menyebar ke arah timur lewat Myanmar, masuk ke Thailand serta Indonesia. Bersumber pada Puslitbang Perkebunan, porang mempunyai nilai ekonomi besar sebab memiliki glukomanan yang b

Buat mengenali lebih lanjut, ikuti uraian khasiat porang selaku berikut. 

1. Merendahkan kandungan kolesterol di dalam darah. 

Olahan tepung glukomanan dari umbi porang sanggup merendahkan kandungan kolesterol dalam darah sebab isi glukomanan pada umbi tersebut bersumber pada riset dalam Harian Ilmu Farmasi serta Farmasi Klinik Vol. 11 Nomor. 2 Desember 2014.

Glukomanan mempunyai watak selaku serat yang sanggup meresap air. Serat tersebut bisa mengikat garam empedu di lumen usus sehingga membatasi proses daur ulang serta garam empedu. Sebab jumlah garam empedu yang sedikit hingga hendak dikembalikan ke hati. Perihal ini hendak memicu hati buat membentuk garam empedu yang baru serta mengambil kolesterol dari darah selaku bahan pembuat garam empedu. 

2. Selaku bahan bawah industri 

Bagi Balai Riset Tumbuhan Aneka Kacang serta Umbi( Balitkabi), porang memiliki glukomanan yang mempunyai bermacam watak yang bisa dimanfaatkan buat bahan bawah industri pangan, kimia, serta farmasi. Sebagian contoh pemakaian porang antara lain buat produk santapan semacam konnyaku serta shirataki. Porang pula digunakan buat produk kue, roti, es krim, permen, serta sebagainya.

Sebaliknya buat industri kimia, porang digunakan selaku bahan perekat semacam lem serta cat tembok, pelapis kedap air, penguat tenunan kain, serta bahan pembentuk kertas yang tipis serta tahan air. 

3. Menolong penyerapan kalsium 

Riset Balitkabi mengatakan porang mempunyai khasiat kesehatan buat penyerapan kalsium. Selaku tumbuhan dalam famili Araceae, porang memiliki kristal kalsium oksalat serta alkaloid. Asam oksalat merupakan senyawa anti gizi yang bisa mengikat kalsium sehingga berguna buat meresap kalsium yang berarti buat guna saraf serta serat otot. 

4. Bisa digunakan selaku bahan bawah produk santapan 

Balitkabi menarangkan produk santapan dari bahan bawah porang yang sangat kerap ditemui merupakan keripik, tepung porang, serta tepung glukomanan. Pengolahan umbi porang jadi keripik serta tepung ialah upaya buat menginaktivasi enzim yang bisa mengganggu glukomanan apabila ditaruh dalam wujud fresh. Pada pembuatan keripik, umbi porang fresh disortasi dulu dengan memisahkan umbi yang tidak rusak. 

Setelah itu dikupas, dicuci, serta direndam dalam air buat menghindari terbentuknya pencoklatan. Porang berikutnya diiris tipis dengan ketebalan 0, 5- 1, 0 centimeter, kemudian direndam dalam larutan garam 5% dengan perbandingan 1 kilogram umbi porang dengan 3 liter air sepanjang 24 jam.

Irisan umbi setelah itu bilas dengan air hingga bersih, kemudian dijemur sepanjang 2- 3 hari( 30 jam) ataupun dikeringkan dengan oven pada temperatur 70 derajat celcius sepanjang 16 jam. Keripik yang telah jadi bisa dijual selaku santapan kering ataupun digiling buat membuat tepung porang.

5. Menolong merendahkan berat tubuh 

Porang bisa disantap buat menolong merendahkan berat tubuh. Bagi Kithley serta Swanson( 2005), mekanisme penyusutan berat tubuh dengan mengkonsumsi glukomanan dari porang berkaitan dengan kemampuannya buat meresap banyak air serta membentuk massa yang kental( gel). 


Mekanisme tersebut sanggup menunda pengosongan lambung serta waktu transit santapan dari lambung ke dalam usus halus berjalan lebih lelet. Keadaan tersebut berikan dampak rasa kenyang sebab perut terasa penuh. Mengkonsumsi porang pula sanggup kurangi jumlah tenaga yang dihasilkan per satuan berat santapan sebab total tenaga porang lumayan rendah ialah 3 kkal/ gram. Kedua mekanisme tersebut yang bekerja sama buat absorbsi gula serta lemak yang lebih rendah sehingga sanggup merendahkan berat tubuh. 

Ciri Tumbuhan Porang Tumbuhan porang sudah dijabarkan secara jelas oleh Sumarwoto( 2005) serta Perhutani( 2013). 

Ciri tumbuhan porang merupakan selaku berikut. Batang berkembang tegak, lunak, halus bercorak hijau ataupun gelap dengan belang- belang putih berkembang di atas ubi yang terletak di dalam tanah dengan diameter 5- 50 milimeter. Tangkai berdimensi 40- 180 centimeter x 1- 5 centimeter, halus, bercorak hijau sampai hijau kecoklatan dengan beberapa belang putih kehijauan( hijau pucat). 

Daun porang merupakan tipe daun majemuk bercorak hijau muda hingga hijau tua. Anak helaian daun berupa elip dengan ujung daun runcing serta permukaan daun halus bergelombang. Pada tiap tumbuhan porang, bagian pertemuan batang serta ketiak daun hendak berkembang bintil berupa bundar simetris serta berdiameter 10- 45 milimeter yang diucap bulbil/ katak, ialah umbi generatif yang bisa digunakan selaku bibit. Umumnya berkisar antara 4- 15 bulbil per tumbuhan. 

Umbi porang ialah umbi tunggal dengan diameter menggapai 28 centimeter serta berat 3 kilogram. Permukaan luar umbi bercorak coklat tua serta bagian dalam bercorak kuning- kuning kecoklatan. Umbi porang berupa bundar agak lonjong serta berserabut pangkal. Bunga tumbuhan porang tersusun atas seludang bunga, putik, serta benangsari. Tangkai bunga panjangnya 25- 45 centimeter, garis tengah 16- 28 milimeter, bercorak hijau muda hingga hijau tua dengan bercak putih kehijauan, serta permukaan yang halus serta licin. Wujud bunga semacam ujung tombak tumpul, dengan garis tengah 4- 7 centimeter, besar 10- 20 centimeter. Buang/ biji porang mempunyai wujud lonjong meruncing ke pangkal, besar 10- 22 centimeter. 

Tiap tandan memiliki buah 100- 450 biji( rata- rata 300 biji), wujud oval. Tiap buahnya memiliki 2 biji. Usia mulai pembungaan( dikala keluar bunga) hingga biji masak menggapai 8- 9 bulan. Pangkal tumbuhan porang berkembang dari bagian pangkal batang serta sebagian berkembang menyelimuti umbi. Pada biasanya, saat sebelum bibit berkembang daun, didahului dengan perkembangan pangkal yang kilat dalam waktu 7- 14 hari setelah itu berkembang tunas baru. Demikian ulasan menimpa khasiat porang buat kesehatan serta bahan industri.